Oleh : Simple Studio
Soal konsumen, kita jangan sampai seperti layangan putus…
Harus tetap terhubung walau belum terjadi penjualan..
Kadang ditarik kadang diulur… Sampai akhirnya benar-benar terjadi penjualan
arenanya kita butuh RETARGETING.
Berikut 9 fakta tentang retargeting yang perlu kita tahu :
- Penjualan tidak banyak terjadi saat konsumen melihat iklan pertama kali.
- Konsumen yang pernah lihat iklan kita/datang ke website kita jangan sampat batal membeli.
- Lakukan retargeting / menembak ulang mereka yang pernah lihat iklan kita dengan iklan lain/ iklan yang sama, supaya timbul awareness, interest, desire, action.
- Pada penjualan konvensional, biasanya butuh rata-rata 7 kai retargeting, sedangkan di dunia digital bisa 12 kali.
- Retargeting organik, dengan terus membuat konten dan iklan pada audience yang dibidik (syarat: database konsumen besar dan siap berbagai konten).
- Retargeting otomatis bisa dilakukan dengan memasang Facebook Pixel pada website, lalu semua audience yang pernah masuk ke website, ditembak ulang dengan iklan baru/sama.
- Buat beberapa variasi iklan sehingga audience tidak bosan.
- Retargeting otomatis lebih direkomendasikan, karena biasanya audience “harus menerima” tetapi “tidak mengganggu”. Sebab placement-nya di atur Facebook dan dipaksa hadir di timeline target.
- Dalam level advance buat sebuah funnel berdasarkan info customer joutney, dari konsumen tahu/aware, mulai tertarik, hingga lakukan pembelian. Bahkan hingga mereka mau merekomendasikan.
Digital marketing sangat direkomendasikan agar proses retargeting bisa terjadi secara massif & kontinu.
Jangan biarkan konsumen yang sudah tahu, lepas seperti layangan putus.. Karena biasanya sudah ada effort (termasuk budget) yang sudah kita keluarkan untuk membuat mereka tahu..
Follow IG kami untuk dapat update berbagai tips seputar bisnis, desain, digital marketing hingga marketing dan branding :